Liddle: Soeharto Mampu Ubah Indonesia Seolah Demokratis

LONDON, investorindonesia.com-Penguasa Orde Baru (alm) Soeharto mampu mengubah Indonesia menjadi negara yang "seakan-akan demokratis" dengan melakukan berbagai hal penting di antaranya mengebiri peran politik militer. Hal itu disampaikan ahli politik dan pakar Indonesia dari Ohio State University, Prof R William Liddle, yang dikenal dengan Bill Liddle dalam seminar internasional yang digelar KBRI Praha bekerja sama dengan Center of Global Studies dan Charles University Prague. Sekretaris I Pensosbud KBRI Praha Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Rabu mengatakan seminar dibuka Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Deplu, Andri Hadi selain Bill Liddle juga tampil Rudolf Mrazek dari University of Michigan, dan Taufik Abdullah dari LIPI. Dikatakannya seminar yang diadakan di Czech Academy of Sciences, Praha itu diselenggarakan untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80 Tahun Sumpah Pemuda dan 10 Tahun Reformasi, Bill Liddle tampil dengan mengevaluasi Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, 1966-1998. Menurut Azis Nurwahyudi, seminar mampu menarik perhatian akademisi, mahasiswa, dan masyarakat Ceko dan Indonesia termasuk Prof Bernhard Dahm dari Universitas Passau Jerman, Prof Francois Raillon dari Pusat Studi Timur Jauh, Prancis, dan Prof Rahardi Ramelan yang khusus datang dari Indonesia. Beberapa mahasiswa Indonesia dari Jerman dan Inggris juga hadir memenuhi gedung yang sangat prestisius dalam seminar yang dipandu Direktur Centre of Global Studies, Dr Marek Hrubec, diawali penampilan Dr Millan Kreuzzieger dari Centre of Global Studies mengenai intercultural dialogue. Kreuzzeiger mengatakan Indonesia berbeda dengan negara-negara barat yang berbasis sekularisme. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia dinilainya sangat menghargai dan menghormati masalah HAM. Pada sesi kedua, Prof Taufik Abdullah menjelaskan kebangkitan nasional yang bertolak dari sejarah dan mitos peristiwa bulan Mei dari saat mulai berdirinya Budi Utomo sampai kejadian bulan Mei yang menjadi pemicu reformasi. Taufik Abdullah mengungkapkan betapa pentingnya mewarisi sejarah sebagai salah satu faktor penting dalam kebangkitan bangsa Indonesia. Sementara itu Prof Rudolf Mrazek yang juga ahli sejarah mengungkapkan pandangannya mengenai kebangkitan Indonesia sejak jaman Budi Utomo. Mrazek yang warga negara Ceko ini lancar dalam mengungkapkan sejarah bangsa Indonesia dan pentingnya memahami perkembangan bangsa melalui sejarahnya. Seminar semakin hangat pada sesi tanya jawab ketika para peserta aktif bertanya kepada semua pembicara. Salah seorang mahasiswa dari Inggris menanyakan kebebasan mengeluarkan pendapat di Indonesia yang saat ini berbeda dengan zaman dulu di mana kebebasan mengeluarkan pendapat, namun tetap dilakukan dengan penuh tanggung jawab karena apa yang disampaikan tersebut berdampak terhadap orang lain. Selain itu juga terdapat pertanyaan mengenai sikap toleran di Indonesia yang lebih besar dibanding di Ceko. Prof Mrazek tidak sepenuhnya menyetujui konsep toleransi tersebut karena kemungkinan mempunyai arti yang berbeda di kedua bangsa yang budayanya berbeda pula. (*)

Posted in Labels: |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.