Penjualan Perkantoran di Singapura Anjlok

Oleh Totok HS SINGAPURA, Investor Daily-Penjualan perkantoran strata title di Singapura menurun drastis pada kuartal I-2008 dibanding periode sebelumnya. Harga jual perkantoran diprediksikan juga turun dan merembet ke subsektor hunian. Hasil riset perusahaan konsultan properti CB Richard Ellis (CBRE) menyebutkan, pada kuartal I-2008 hanya terjual 11 unit perkantoran yang berada di tujuh perkantoran strata title di lokasi primer Singapura. Angka penjualan itu kurang dari setengah jumlah transaksi perkantoran pada kuartal IV-2007 ataupun kuartal I-2007. Pada kuartal pertama tahun ini, banyak pengembang gedung perkantoran yang hanya bisa menjual satu unit kantor, sampai tidak ada transaksi sama sekali. Penurunan penjualan terjadi meskipun pasokan ruang perkantoran di negeri tersebut dinilai belum sampai berlebihan (over supply). Tahun lalu, penjualan perkantoran mencapai rekor, baik dari segi kuantitas maupun nilai transaksinya yang mencapai US$ 1,7 miliar. Jeremy Lake, executive director of investment properties CBRE, mengatakan, sejak kegentingan pasar perkantoran telat terantisipasi, kian membuat investor tidak bersemangat dan melemahkan pasar properti di negeri ini. “Transaksi perkantoran strata title relatif kecil, dan itu pun pembelinya banyak dari investor individu kelas atas dan perusahaan daripada lembaga pengelola dana,” ujar Lake seperti dikutip Straits Times, belum lama ini. Dari seluruh subsektor properti, kenaikan harga perkantoran adalah yang paling sedikit karena sedikitnya aktivitas transaksi. Pada periode Januari-Maret 2008, kenaikan harga perkantoran hanya 1,1%, dan diperkirakan stabil sepanjang tahun ini. Mengacu pada data CBRE, harga perkantoran di Singapura cenderung menurun. Sebagai contoh, harga ruang kantor di International Plaza pada kuartal I-2008 seharga Sin$ 1.375 per kaki² (sekitar Sin$ 4.150/m2), turun dari Sin$ 1.449 pada kuartal IV-2007. Hanya saja, Lake menilai, saat ini terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa harga perkantoran di Singapura telah mencapai puncaknya. “Kenaikan harga masih mungkin terjadi tetapi investor jangan terlalu berharap bisa menggapai banyak keuntungan pada beberapa periode ke depan. Aktivitas dan nilai kapital masih mengendor,” tandas Lake. Pasar Hunian Melemah Anjloknya aktivitas pasar perkantoran juga menular ke subsektor hunian Singapura. Pembeli dan penjual hunian saling menahan diri, setelah harga properti naik 31% tahun 2007, untuk mengerem dampak krisis sub-prime mortgage di Amerika Serikat. Penurunan aktivitas bisnis perumahan tak hanya terjadi di pasar primer tetapi juga di pasar sekunder. “Banyak vendor yang menahan diri sembari menunggu harga yang sesuai,” ujarnya. Riset perusahaan properti Savills juga memaparkan, harga rumah mewah di Singapura telah turun 2,1% pada kuartal pertama tahun ini, setelah naik hampir dua kali lipat selama dua setengah tahun terakhir. Hal itu karena ekspatriat sebagai pembeli utama rumah mewah di negara itu banyak menunda pembelian, karena menginginkan harga lebih murah. “Pembeli asing juga mulai memilih perumahan di kawasan pinggiran kota seperti East Coast, Bukit Batok, dan Serangoon,” kata Ku Swee Yong, director of business development and marketing Savills, seperti dilansir Straits Times, pekan lalu. Sesuatu yang mengejutkan, karena orang asing kini lebih suka membeli rumah jauh dari kawasan yang selama ini mereka idamkan di Distrik Sembilan hingga Sebelas. Kawasan Changi dan Hougang menjadi kawasan yang paling banyak dibeli. (c120)

Posted in Labels: |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.