free your mind

Washington (ANTARA News) - The Federal Reserve, Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB, menurunkan acuan suku bunganya sebesar 0,25 persentase poin menjadi 2,0 persen, level terendah sejak November 2004, di tengah berlanjutnya kecenderungan turun ekonomi di Amerika Serikat. Bank sentral menurunkan lagi suku bunganya, setelah pemerintah melaporkan pertumbuhan tahunan ekonomi AS 0,6 persen dalam kuartal pertama 2008, lebih tinggi daripada kontraksi (penyusutan) yang diperkirakan beberapa ekonom, namun masih mengindikasikan sebuah sinyal bahwa ekonomi terbesar dunia itu telah melambat drastis. "Informasi baru-baru ini mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi masih lemah," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dalam sebuah pernyataan penjelasan keputusannya, yang sejalan dengan perkiraan banyak ekonom. The Fed mengatakan penurunan suku bunga Federal Funds yang "substansial" tersebut akan membantu memperbaiki kinerja ekonomi mendatang. Bank sentral sekarang telah menurunkan suku bunganya 3,25 persentase poin sejak September pada 5,25 persen untuk menghindari ekonimi AS terhindar dari jurang resesi. Dewan tidak memberikan indikasi yang jelas jika penurunan ini merupakan yang terakhir, mengatakan pihaknya akan memantau pertumbuhan mendatang namun juga memperingatkan dari "ketidakpastian" dalam prospek inflasi. "Akan menjadi untuk terus memantau perkembang inflasi secara hati-hati," kata dewan, namun menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan risiko harga menjadi moderat pada 2008. The Fed mengatakan penurunan belanja konsumen dan bisnis, termasuk tingginya angka pengangguran telah membebani ekonomi. Krisis keuangan dan krisis perumahan yang sedang berlangsung, termasuk pengetatan kondisi kredit di AS, "kemungkinan menekan pertumbuhan beberapa kuartal mendatang. "The Fed juga menurunkan suku bunga diskonto pinjaman kepada bank-bank seperempat poin menjadi 2,25 persen, demikian laporan DPA. (*)