Wimax Adalah Teknologi Telekomunikasi Data Terbaik Saat Ini

SINGAPURA, Investor Daily Pada 9-10 April 2008, Wimax Forum Conggress Asia 2008 digelar di Suntec Singapore International Conventioan and Exhibition Center, Singapura. Gema Wimax makin mengangkasa, di tengah gaung teknologi GSM generasi keempat, Long Term Evolution (LTE). Pada 2014, bahkan, pasar Wimax diperkirakan mencapai US$ 42 miliar atau sekitar Rp 400 triliun. Donny Rijaluddin, wartawan Investor Daily, berkesempatan hadir pada acara itu dan menuangkannya dalam dua tulisan. Berikut tulisan pertamanya. Saat ini sebanyak 260 perusahaaan di 110 negara sudah mengadopsi teknologi Wimax. Vendor jaringan telekomunikasi dunia, seperti Motorolla, Nortel, Alcatel-Lucent, dan Nokia Siemen aktif memproduksi perangkat Wimax. Lebih dari 100 juta peralatan Wimax telah dipasarkan di seluruh dunia. Itu diungkapkan President Wimax Forum Ron Resnick ketika membuka WFCA08 di Singapura, Rabu (9/4). Head of Sales Wimax Forum Congress Sanjay Singh menambahkan, negara-negara di Asia, khususnya Asia Pasifik sangat antusias menyambut kehadiran WiMax. Bahkan, pada 2012, kawasan ini akan mencakup 40% dari total implementasi Wimax di seluruh dunia. Pasar perangkat Wimax pada 2011, menurut prediksi Fiona Chau dari majalah Mobile Broadband, seiktar US$ 7,7 miliar. Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan pita lebar dalam jarak jauh dengan kecepatan akses data sampai 70 Mbps, berjangkauan luas hingga 50 kilometer, dan open standard. Tak mengherankan bila perkembangan Wimax di dunia sangat fenomenal, terutama di kawasan Asia Pasifik. Sprint Nextel dari Amerika Serikat, dan BNSL dari India adalah dua contoh dari 260 operator di dunia yang sudah mengimplementasikan Wimax secara masal. “Selain faktor ekonomis, salah satu yang menjadi daya tarik Wimax adalah daya jangkaunya yang hingga ke daerah-daerah terpencil, sehingga juga dapat dinikmati masyarakat di pelosok,” kata Sanjay. Chairman BSNL Kuldeep Goyal mengatakan, BSNL mendapat lisensi Wimax pada frekuensi 2,5 Ghz pada awal tahun ini. Jaringan Wimax akan digelar di 70 kota di India mulai pertengahan 2008. Untuk tahap pertama, jaringan Wimax digelar di kota Ahmedabad dan diharapkan siap beroperasi pada Juli ini. “Dengan biaya infrastruktur dan retail yang terjangkau, saya optimistis target pemerintah (India) yang menargetkan pelanggan sambungan jaringan broadband mencapai 20 juta pada 2010 akan tercapai,” kata dia. Indonesia, seperti pernah diungkapkan Menkominfo Mohammad Nuh, segera menenderkan lisensi Wimax pada frekuensi 2,3 Ghz. Sementara itu, dua perusahaan nasional tengah memproduksi perangkat Wimax lokal dan segera memasarkannya secara massal pada akhir tahun ini. Sementara itu, Teressa Kellet, direktur Global Development Sprint Nextel, juga berencana menggelar jaringan Wimax di hampir seluruh wilayah Amerika Utara. Sprint Nextel berani mengubah bisnisnya dari CDMA ke Wimax, karena prospeknya. Hingga akhir tahun ini, 100 juta penduduk AS diperkirakan bisa menikmati layanan ini. Teressa mengatakan, ini adalah saatnya bagi Wimax masuk pasar, yakni ketika teknologi GSM generasi keempat, LTE, masih sibuk mengurusi standar. Ia mencontohkan, teknologi CDMA yang sejatinya lebih canggih dibanding GSM. Namun, GSM masuk pasar lebih awal dibanding CDMA sehingga pertumbuhan CDMA selalu di bawah GSM. “Kami lihat, hal seperti ini juga akan terjadi pada Wimax dan LTE,” kata dia. Cerita Sukses General Manager Business Incubation Technology and Strategic Network PT Telkomsel Dedi Suherman mengakui, Wimax adalah teknologi telekomunikasi data terbaik saat ini. Namun, hingga kini belum ada cerita sukses dari operator yang telah mengimplementasikan teknologi Wimax. Dedi mencontohkan Sprint Nextel, sejak proses merger Agustus tahun lalu, sudah memiliki lisensi frekuensi Wimax pada 2,5 Ghz dengan bandwidth sebesar 40 Megabyte. Bandwidth segitu sangat cocok untuk penerapan Wimax, dibandingkan Indonesia yang hanya 5 Megabyte. Pakistan dan India, menurut Dedi, adalah pengecualian. Wimax berkembang di dua negara Asia Selatan itu, karena lisensi 3G ditutup. Wimax menjadi pilihan untuk layanan broadband nirkabel. Namun, belum ada juga cerita suksesnya. Orang berharap banyak pada Intel, agar prosesornya bisa diintegrasikan dengan WiFi dan Wimax. “Kita semua, termasuk operator, masih menunggu. Kalau seperti Centrino, ini merupakan sinyal positif bagi perkembangan Wimax. Namun jika nantinya berbentuk opsi, ini akan menjadi cost terendiri yang bisa jadi menghambat,” kata Dedi. ***

Posted in Labels: , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.