SURVEI ING SECURITIES, Mayoritas Pemodal Pilih Deposito dan Emas

Oleh Arinto Tri Wibowo JAKARTA, Investor Daily Investor ritel di Indonesia memilih deposito tunai, emas, dan properti di tengah ketidakpastian pasar saat ini. Sebanyak 66% investor Indonesia menerapkan strategi berimbang dengan mencari investasi untuk pertumbuhan jangka menengah dan jangka panjang. Survei triwulanan ING Securities Indonesia menyebutkan, selain bergeser ke arah pemilikan uang tunai, deposito, dan emas pada kuartal I-2008, investor di Indonesia masih konsisten berinvestasi pada reksa dana dan saham. “Ini menunjukkan investor Indonesia cukup konservatif dan menjalankan pendekatan wait and see,” kata Presiden Direktur ING Securities Indonesia Robert Schoelten dalam siaran pers yang diterima Investor Daily di Jakarta, Selasa (15/4). Meski demikian, pemodal di Indonesia optimistis mampu meningkatkan nilai investasi mereka pada kuartal II-2008. Dia mengatakan, pemodal di Indonesia menempati peringkat ketiga investor paling optimistis di Asia pada kuartal I-2008. Peringkat tersebut diperoleh dari hasil survei PT ING Securities Indonesia beberapa waktu lalu. Selain Indonesia, survei juga meneliti kondisi investor di negara Asia lainnya seperti Tiongkok, Hong Kong, India, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Thailand. ING juga menyurvei investor di Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Dalam survei tersebut, Indonesia meraih indeks sentimen sebesar 131, atau turun dari kuartal IV-2007 yang mencapai 136. Sementara itu, indeks sentimen tertinggi diraih India 168, disusul Tiongkok 136. “Survei itu menunjukkan penurunan sentimen investor di Asia, sehingga tercermin bahwa krisis subprime dan keterbatasan kredit masih menjadi faktor yang mengkhawatirkan,” tegas dia. Indeks sentimen investor Asia turun menjadi 125 pada kuartal I-2008 dibanding kuartal IV-2007 yang mencapai 135. Survei itu juga mencatat, 73% investor di Asia memperkirakan krisis kredit subprime akan memengaruhi keputusan investasi mereka pada kuartal II-2008. Sebanyak 58% investor Indonesia mengakui hal tersebut, atau naik dari kuartal IV-2007 yang hanya mencapai 35% investor. Kondisi serupa juga terjadi pada 94% investor Singapura. Namun, investor Malaysia yang terpengaruh krisis tersebut hanya sebesar 55%, atau turun dari kuartal IV-2007 yang mencapai 69%. Sementara itu, 63% investor Indonesia menyatakan, keputusan berinvestasi mereka pada kuartal II-2008 dipengaruhi oleh krisis subprime. Pengaruh tertinggi terjadi Singapura yang mencapai 93%, disusul Hong Kong 90%. Sedangkan pengaruh terendah berada di Taiwan, yang hanya mencapai 58%. Selain itu, pandangan investor terhadap situasi ekonomi juga naik. Situasi ekonomi di Asia pada kuartal I-2008 diyakini 48% investor, dengan 32% investor optimistis situasi ekonomi membaik pada kuartal I-2008. Namun, keyakinan investor Indonesia mengenai hal tersebut hanya mencapai 19%. Meski demikian, sebanyak 48% investor di Indonesia optimistis situasi ekonomi di dalam negeri pada kuartal II-2008 akan bertumbuh. Tiga Besar Kepala Riset PT Sarijaya Permana Sekuritas Danny Eugone mengatakan, pada 2007, pertumbuhan bursa domestik menempati peringkat ketiga dunia. Tahun ini, fundamental pasar saham juga membaik. Meski demikian, pelaku pasar tidak bisa mengharapkan pertumbuhan sebaik tahun lalu, karena dibayangi krisis subprime. Menurut dia, fundamental perusahaan di Tanah Air juga masih solid. Hal tersebut dipengaruhi tiga faktor, yaitu kenaikan pasar karena pemangkasan subsidi pembangunan infrastruktur dari pemerintah, peningkatan harga komoditas minyak bumi, dan inflasi. Sementara itu, Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero mengatakan, indeks di bursa domestik menguat sepekan terakhir. Poltak menambahkan, pergerakan indeks banyak dipengaruhi oleh peningkatan fundamental emiten. Kenaikan tersebut sangat ditopang oleh kebijakan pemerintah, seperti pengendalian inflasi dan devisa negara. (c119)

Posted in Labels: , , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.