Ekonomi Dunia Melambat

Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan, pertumbuhan ekonomi dunia akan terus melambat dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini dipicu oleh makin tingginya tingkat inflasi di hampir seluruh negara karena dipengaruhi oleh tekanan harga komoditas dunia. "Saya tidak tahu kapan, namun ini memerlukan kepercayaan diri dan butuh banyak waktu untuk menata kembali pelaku pasar termasuk perbankan, untuk menata kembali tingkat kepercayaan masyarakat dan keamanan, mungkin setahun mungkin juga lebih dari itu," ujar Charles Collyns, Deputy Director of the Research Department IMF, di Jakarta, kemarin. IMF akan mengambil langkah khusus terhadap tekanan inflasi dunia yang mempengaruhi banyak negara di dunia. "Tekanan inflasi khususnya Asia akan menjadi perhatian IMF. Oleh sebab itu IMF akan memfokuskan atau merespons dengan salah satunya menaikkan suku bunga," tambah Collyns. IMF masih memproyeksikan angka 6,1% untuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. “Tingkat permintaan domestik (domestic demand) Indonesia masih lebih tinggi daripada negara lain di Asia," tambah Collyns. Bank Dunia melaporkan, harga beras yang selama ini telah merepotkan masyarakat di berbagai belahan dunia melonjak dua kali dibandingkan harga tahun lalu. Harga beras kualitas B sudah mencapai rekor US$ 854 per ton pada 9 April lalu. “Itu sangat jauh dibandingkan harga setahun lalu yang hanya US$ 327,25 per ton,” ujar Wakil Presiden Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik James Adams seperti dikutip Bloomberg, Rabu (23/4). Hingga beberapa bulan ke depan, ancaman inflasi masih membayangi sejumlah negara seperti Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Hong Kong, Singapura, dan Indonesia. Pada Maret 2008, RRT mencatat angka inflasi 8,3%, sedikit turun dari posisi Februari 2008 yang mencapai 8,7%. Melihat tren tersebut, para ekonom di negeri itu optismistis inflasi bisa ditekan ke kisaran 7% pada kuartal kedua tahun ini dan 5% pada paruh kedua 2008. Sementara itu, Biro Statistik Australia (ABS) melaporkan, angka inflasi negeri Kanguru itu pada Maret 2008 sudah mencapai 4,2%, tertinggi dalam enam tahun terakhir. Di Singapura, inflasi tahunan pada Maret 2008 diperkirakan mencapai 6,7%, tertinggi selama 26 tahun terakhir. Para ekonom memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya dalam satu tahun terakhir ini. Mereka memperkirakan bank-bank sentral akan tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat. Sementara itu, IMF dan Bank Pembangunan Asia (ADB) mengusulkan pemerintah negara-negara di kawasan ini untuk menggunakan instrumen fiskal dalam mencegah dampak kenaikan harga. (ad/c116/tk/ep)

Posted in Labels: , , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.