free your mind

Jakarta - Bank Indonesia untuk pertama kalinya melakukan lelang Sertifkat Bank Indonesia Syariah atau SBSI. Instrumen SBIS ini dilelang bersamaan dengan SBI 1 bulan dan SBI 3 bulan. Dalam lelang perdana, Rabu (2/4/2008), SBIS 1 bulan (28 hari) menyerap semua penawaran yang masuk dari investor sebesar Rp 1,14 triliun. Tingkat imbalan SBIS ini sebesar 7,97%. Frekuensi penawaran lelang SBIS mencapai 16 transaksi. Tanggal setelmen dilakukan 2 April 2008 dan tanggal jatuh tempo 30 April 2008. BI juga telah mengeluarkan aturan lelang SBI berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 10/11/PBI/2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah. SBIS adalah surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh BI. Karakteristik SBIS ini adalah, pertama menggunakan akad ju'alah yakni berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia. SBIS juga dapat diterbitkan dengan menggunakan akad mudharabah, musyarakah, wadiah, qardh, dan wakalah. Kedua, satuan unit sebesar Rp 1 juta. Ketiga, berjangka waktu paling kurang 1 bulan dan paling lama 12 bulan. Keempat, diterbitkan tanpa warkat (scripless). Kelima, dapat diagunkan kepada Bank Indonesia. Keenam, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Pihak yang dapat ikut serta dalam lelang SBIS adalah pertama, Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) atau pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS/UUS. Kedua, BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta tidak langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit Ratio (FDR) yang ditetapkan BI. Lelang SBI Sementara lelang SBI 1 Bulan (28 Hari) menyerap dana Rp 49 triliun dengan bunga 7,97%. Tanggal setelmen pada 3 April 2008 dan jatuh tempo 2 Mei 2008. Sedangkan lelang SBI 3 Bulan (91 Hari) menyerap dana Rp 5,92 triliun dengan bunga 8,03631%. Tanggal setelmen 3 April 2008 dan jatuh waktu tempo 3 Juli 2008 .