free your mind

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan aksi jual saham-saham unggulan ditengah naiknya bursa saham regional. Inflasi Maret yang tinggi membuat pasar saham kewalahan. Pada penutupan perdagangan saham Rabu (2/4/2008), IHSG terjun 51,060 poin (2,13%) ke posisi 2.342,189.Indeks LQ-45 turun 11,771 poin (2,3%) menjadi 500,216 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,254 poin (3,01%) menjadi 427,162. Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 69.052 kali, dengan volume 4,178 miliar saham, senilai Rp 5,801 triliun. Sebanyak 53 saham, 136 saham turun dan 57 saham stagnan. Pelemahan IHSG ini lebih karena pasar masih khawatir akan tingginya inflasi Maret yang mencapai 0,95%dan dicemaskan trennya akan terus naik. Saham perkebunan juga banyak dilepas investor karena turunnya harga CPO lebih dari 10%. Pasar juga mengantisipasi rapat dewan gubernur (RDG) BI pada Kamis besok (3/4/2008). IHSG menurun ditengah menguatnya Wall Street dan bursa regional. Bursa kawasan yang menguat adalah Australia naik 2,41%, Hangseng naik 3,18%, Seoul naik 2,35%, Nikkei naik 4,21%, Shanghai naik 0,56% dan STI Singapura naik 2,56%. Saham-saham yang turun harganya antara lain, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.600 menjadi Rp 21.350, Timah (TINS) turun Rp 1.050 menjadi Rp 28.150, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 500 menjadi Rp 5.350, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 1.150 menjadi Rp 22.800, PP London Sumatra (LSIP) turun Rp 350 menjadi Rp 8.1500 dan Bakrie Sumatra Plantation (UNSP) turun Rp 140 menjadi Rp 1.490. Sedangkan saham-saham yang naik harganya antara lain, Yanaprima Hastapersada (YPAS) naik Rp 300 menjadi Rp 1.330, Mitra Rajasa (MIRA) naik Rp 140 menjadi Rp 1.180 dan Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 50 menjadi Rp 3.125