free your mind

JAKARTA, KAMIS - Para investor lokal tidak perlu panik menghadapi terus merosotnya pasar saham Indonesia belakangan ini. "Kalau anda panik, ramai-ramai keluar, justru terjadi krisis yang dilakukan oleh anda sendiri," sebut Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Fuad Rahmany di harapan para investor dan pelaku pasar di seminar 2008 Indonesia Capital Market Update, di Jakarta, Kamis (10/4). Para investor asing sendiri, sebut Fuad, menyatakan mereka masih melihat Indonesia positif di tengah-tengah turbulensi yang menerjang pasar finansial global akibat dipicu krisis subprime mortgage di Amerika Serikat tersebut. "Mereka masih positif terhadap Indonesia karena tahu fundamental kita baik," sebutnya. Ditegaskan Fuad, situasi saat ini sangat berbeda dengan krisis tahun 1997 silam. Menurutnya krisis tahun 1997 yang berawal di Asia dan dari nilai tukar. Serta di Indonesia dikombinasi dengan lembaga-lembaga keuangan termasuk sektor riil yang balance sheetnya tidak beres. "NPLnya (non performing loan/kredit bermasalah) tinggi, aset-aset kreditnya, termasuk pelanggaran BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit). Begitu nilai tukar melonjak, langsung kena semua," jelas Fuad. Sekarang ini, lanjutnya, fundamental Indonesia jauh lebih baik. "Cadangan devisa yang tiap bulan naik, kebijakan posisi devisa neto (Net Open Position/ NOP) bagus, pelanggaran BMPK hampir tidak ada, pengawasan BI sangat ketat," jelas Fuad. "Jadi kalau ada external shock seperti ini, mudah-mudahan perbankan kita aman," tambahnya, meski mengaku dirinya memang tidak bisa menjamin seratus persen akan aman. Karenanya ia meminta para investor untuk bertindak pintar menghadapi situasi sekarang ini, jangan bertindak panik dengan keluar beramai-ramai sehingga justru menimbulkan krisis.