Saham BUMN Jadi Incaran

JAKARTA - Koreksi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), membuat sejumlah saham menjadi murah. Termasuk saham-saham BUMN yang mencatat kinerja finansial positif. Apalagi, pemerintah mematok target agar perusahaan plat merah bisa menaikkan target dividen. "Target dividen BUMN dinaikkan cukup besar. Tentu para investor publik yang punya saham emiten BUMN bakal mendapat imbal hasil dividen yang cukup besar pula," kata Hendar Bujang, analis saham Meredian Capital, kepada koran ini di Jakarta, Sabtu (22/3). Memang, jika laba bersih BUMN-BUMN itu sebagian dibagi dalam bentuk dividen, investor publik sebagai pemegang saham juga akan kebagian. Apakah itu bisa menjadi pertimbangan investor untuk mengoleksi saham BUMN? "Ya, sebab, dividen itu menjadi salah satu instrumen pokok untuk menakar prospek pertumbuhan BUMN tersebut di masa mendatang," kata Ikhsan Binarto, analis saham PT Optima Investama. Artinya, kata Ikhsan, ketika kinerja finansial perusahaan membaik nilai dividen juga akan meningkat. "Jaminan investasi aman pun bisa didapatkan," yakinnya. Setidaknya ada lima emiten BUMN yang bisa jadi incaran. Lima besar itu adalah PT Telekomunikasi Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bank BRI Tbk (BBRI). Telkom dinilai analis paling tepat untuk mengejar keuntungan lewat bagi-bagi dividen. "Imbal hasil dari pembagian dividen mereka cukup besar," kata Hendra. Dari data di BEI, bagi-bagi dividen di Telkom memang cukup besar; lebih dari 50 persen labanya. Pada 2005, dividen yang dibagikan sebesar 55 persen. Angka yang sama juga berlaku pada 2006, di mana Telkom membagikan dividen sebesar Rp 6,05 triliun dari laba bersihnya yang mencapai Rp 11,005 triliun. Nilai DPS (dividen per saham) yang dibagikan mencapai Rp 303, 205 per lembar saham.

Posted in Labels: |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.