Tren Minyak Terus Turun

Prospek Ekonomi AS Bisa Ganggu Demand SINGAPURA - Setelah sempat melambung hingga melampaui USD 110 per barel, harga minyak mentah di pasar dunia mulai terkoreksi. Harga minyak mulai bergerak untuk mencapai ekuilibrium baru. Kecemasan akan prospek ekonomi Amerika Serikat membuat pelaku pasar komoditas dan negara produsen minyak tak membiarkan harga emas hitam itu terus melambung tinggi. Pada perdagangan di pasar Asia kemarin (24/3) sore, kontrak utama light sweet crude untuk pengiriman Mei turun USD 1,61 ke posisi USD 100,23 per barel. Sebelumnya pada perdagangan Kamis (19/3) ditutup pada posisi USD 101,08. Ini merupakan level terendah mendekati angka psikologis USD 100 per barel sebelum penutupan perdagangan hari Jumat (21/3) pekan lalu. Sementara itu, harga Brent North Sea Crude di London untuk pengiriman Mei turun USD 1,31 ke USD 99,07 setelah bertahan di posisi USD 100,38 pada perdagangan Kamis (19/3). Pelaku pialang di bursa komoditas mencemaskan laporan OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) yang mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara maju termasuk AS. Turunnya permintaan dari Amerika sebagai konsumen minyak terbesar dunia akan memukul industri minyak dalam skala global. "Posisi USD 100 dolar mungkin akan cukup bertahan meski market tetap fokus pada potensi peningkatan permintaan di AS. Masyarakat masih cemas akibat kolapsnya Bear Stearns yang bisa memberi dampak besar terhadap perekonomian AS," kata Tony Nunan, analis perminyakan dari Mitsubishi Corp’s International Petroleum Business yang berpusat di Tokyo. Dalam laporan terkininya, OECD yang berbasis di Paris berpendapat bahwa pertumbuhan yang bisa diraih oleh AS pada kuartal I tahun ini hanya 0,1 persen. Turun dari prediksi awal pada Desember 2007 sebesar 0,3 persen. Sedangkan pada kuartal kedua 2008, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan nol persen. Padahal pada prediksi sebelumnya diperkirakan bisa mencapai 0,4 persen.S Seperti diberitakan sebelumnya, akibat hantaman krisis subprime mortgage, Bear Stearns harus rela diambil alih oleh kompetitor terkuatnya JP Morgan Chase senilai USD 236 juta.Bear Stearns adalah salah satu perusahaan keuangan dan investasi terbesar di AS. Pekan lalu, harga minyak di pasar New York mencapai rekor tertinggi USD 111,8 per barel. Ini akibat terus melemahnya kurs dolar AS terhadap euro (EUR) sehingga investor berusaha mengamankan aset-aset dolar mereka dengan memborong minyak. Melemahnya dolar juga membuat naiknya permintaan komoditas-komoditas lain yang berdenominasi dolar yang menjadi lebih murah.(AFP/kia/fan)

Posted in Labels: |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.