Kemana Menghilangnya Likuiditas (Uang Kertas)?

Bank-bank dan lembaga keuangan besar berjatuhan. Rata-rata karena kesulitan Likuiditas. Kemana hilangnya uang kertas? Oleh: Muhaimin Iqbal Ini adalah pertanyaan awam yang muncul hampir di seluruh dunia sekarang menyangkut banyaknya bank-bank dan lembaga keuangan besar yang berjatuhan. Bank-bank dan lembaga keuangan tersebut berjatuhan rata-rata adalah karena kesulitan Likuiditas. Mengapa kesulitan Likuiditas ini berlaku serentak ? bukankah namanya Likuiditas seharusnya menyerupi sifat air (liquid = cairan ) yaitu kalau tidak ada di suatu tempat (bank) mestinya mengalir ketempat (bank) lain ?, kenapa krisis Likuiditas selalu serentak/bersamaan...?. Logika awamnya memang demikian, tetapi bukan logika awam ini yang berlaku di dunia perbankan dan keuangan global. Mayoritas Likuiditas dunia perbankan adalah bukan dari uang seperti yang kita kenal uang kertas dan uang logam , tetapi dari uang bank yang dihasilkan melalui suatu proses penciptaan uang (money creation) nan canggih dalam sebuah system perbankan yang disebut Fractional Reserve Banking. Berikut illustrasinya : Asumsikan Anda punya uang Rp 1 Milyar dan Anda taruh di Bank A, maka sebagai contoh di Indonesia Bank A hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 50 juta. Selebihnya Rp 950 juta oleh Bank A dapat dipinjamkan ke Bank B. Karena bank B juga hanya wajib mencadangkan 5%-nya atau Rp 47.5 juta, maka dari uang pinjaman tersebut bank B dapat meminjamkan lagi ke Bank C sebesar 95%nya tau Rp 902.5 juta. Bank C kemudian meminjamkannya lagi ke Bank D, D ke E dst-dst. Secara teoritis uang yang tadinya hanya Rp 1 Milyar melalui Fractional Reserve Banking dengan minimum reserve 5 % berpotensi menghasilkan Likuiditas berupa uang bank yang besarnya 20 kali lipat atau Rp 20 Milyar. Dampak sebaliknya juga terjadi, bila Rp 1 Milyar uang Anda tersebut Anda tarik dari Bank A – maka seluruh system perbankan berpotensi kehilangan Likuiditas bukan hanya Rp 1 Milyar melainkan Rp 20 Milyar uang bank yang tercipta melalui system perbankan yang ‘brilliant’ yang disebut Fractional Reserve Banking tersebut !. Bayangkan kalau banyak orang yang mempunyai uang seperti Anda menarik uangnya rame-rame dari perbankan, pastilah bank yang sekuat apapun akan collapse. Jadi yang terjadi dalam krisis Likuiditas global sekarang bukan karena Likuiditas mengalir dari satu tempat ke tempat lain – seperti mengalirnya air, melainkan Likuiditas yang tadinya memang tidak ada atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada. Selama system perbankan mengadopsi system Fractional Reserve Banking maka kebangkrutan satu bank akan selalu menyeret seluruh industri perbankan. Atas alasan ini negara-negara di dunia selalu mati-matian menyelamatkan Bank yang lagi bermasalah, karena kalau tidak diselamatkan dampak yang lebih buruk akan terjadi.

Posted in Labels: , , |

5 comments:

  1. Anonim Says:

    Thanks for the heads up

  2. Anonim Says:

    "melainkan Likuiditas yang tadinya memang tidak ada atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada"

    wahai penulis yang saya hormati, bukankah seharusnya kalimatnya :

    "melainkan Likuiditas yang tadinya memang ADA atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada"

    sekedar share mind aja, no offense :)

  3. Anonim Says:

    ehm, maaf, ralat

    "melainkan Likuiditas yang tadinya SEPERTI ADA atau hanya ‘semu’ kembali menjadi tidak ada"

    peace :D

  4. pajak Says:

    sistem perbankan yang memang benar-benar harus di tetapkan sebijaksana mungkin agar likuiditas tidak terjadi...

  5. cheap life insurance quotes Says:

    Hat’s off. Well done, as we know that “hard work always pays off”, after a long struggle with sincere effort it’s done.

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.