Indosat Targetkan Pelanggan Broadband 5 Juta

JAKARTA, Investor Daily Pelanggan internet pita lebar pada akhir 2008 diprediksi mencapai 30% dari total pelanggan internet dunia. Dalam lima tahun ke depan, kalau semua perangkat high speed packet access (HSPA) dan regulasi mendukung penetrasi broadband, pengguna broadband di dunia bisa mencapai satu miliar. Demikian dikatakan Group Head Brand and Marketing PT Indosat Teguh Prasetya di Jakarta, Rabu (4/6). Indosat, kata Teguh, menargetkan, jumlah pelanggan internet pita lebar (broadband) dalam lima tahun ke depan mencapai lima juta. Angka itu sejatinya tak sulit dicapai, mengingat Indosat telah meluncurkan akses internet supercepat, yakni dengan kecepatan mengunduh (download) hingga 14,4 megabit per detik (Mbps). Saat ini saja, kata dia, jumlah pelanggan internet pita lebar Indosat mencapai 200 ribu, baik akses melalui GPRS maupun 3,5G. Dalam lima tahun ke depan, jumlahnya diprediksi menjadi lima juta atau 20% dari total pelanggan Indosat saat ini. Kontribusi pelanggan internet pita lebar ke depan tak lain adalah dari pengguna layanan 3G yang saat ini mencapai 1,5 juta. Rata-rata biaya pulsa yang dikeluarkan pelanggan broadband Indosat (ARPU) sebesar Rp 250 ribu per bulan. “Kakau 10% pelanggan Indosat bisa menjadi pelanggan broadband, investasi perusahaan akan tertutup,” kata dia. Hanya saja, Teguh menyayangkan, perkembangan teknologi HSPA itu tidak diimbangi dengan harga dan infrastruktur consumer premise equipment atau perangkat akhir di pelanggan (CPE) di Indonesia yang masih berada pada kisaran harga US$ 200-400. Mahalnya, harga CPE menjadi salah satu faktor yang yang menghambat pertumbuhan penetrasi broadband di Tanah Air. “Mudah-mudahan, pada kuartal III tahun ini, perangkat itu tersedia di sini,” kata Teguh. Menurut Teguh, pertumbuhan internet broadband juga sebenarnya ikut menumbuhkan perekonomian suatu negara. Menurut sebuah survei yang pernah ia temukan dan sempat dipaparkan, penetrasi broadband sekira 20% akan mampu menumbuhkan produk domestik bruto (PDB) negara hingga 6%. “Nantinya, kalau penetrasi broadband bisa mencapai 2% dari populasi dunia, potensi pendapatan perusahaan bisa mencapai US$ 900 juta,” kata dia. Hal ini dikarenakan produktivitas kerja akan semakin efisien dan lebih cepat ketimbang era tanpa internet broadband. Tak hanya itu, bila penetrasi internet meningkat juga bisa menurunkan ARPU layanan suara (voice). Bahkan layanan suara yang selama ini menjadi penyumbang pendapatan perusahaan terbesar bukan tidak mungkin akan digantikan oleh layanan data. (sal)

Posted in Labels: , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.