HARGA BERAS DUNIA NAIK TERUS SELAMA 4 HARI, Kabinet Sepakati Kenaikan HPP

Oleh Zakiyah dan Ester Nuky JAKARTA, Investor Daily Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) sepakat menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah/beras lokal yang dibeli Perum Bulog. Di tingkat dunia, harga beras terus naik dan mencetak rekor selama empat hari berturut-turut, sedangkan Filipina gagal mendapatkan beras impor yang dibutuhkan. “Pemerintah segera menaikkan HPP dan ini sudah disetujui Kabinet. Kenaikan harga pembelian Bulog itu terutama karena ongkos produksi sudah meningkat,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono di Jakarta, Rabu (16/4). HPP beras yang kini berlaku sebesar Rp 4.000 per kilogram (kg), naik 12,7% dari harga tahun 2005 yang Rp 3.550. Untuk gabah kering giling (GKG), harganya sebesar Rp 2.575 per kg atau naik 12,9% dibanding pada 2005 yang Rp 2.280. Menyusul terus melonjaknya harga minyak mentah dunia, para petani Indonesia kini harus membayar pupuk dan bahan bakar minyak (BBM) lebih mahal. Bersamaan itu, harga beras dunia juga melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah, dipicu naiknya permintaan dan pembatasan ekspor oleh sejumlah negara produsen seperti India, Tiongkok, Mesir, dan Vietnam. Kemarin, harga minyak mentah di New York kembali membukukan rekor baru, US$ 115 per barel. Mentan menjelaskan, stok beras Bulog saat ini sebanyak 1,3 juta ton. Indonesia yang merupakan produsen beras terbesar ketiga dunia berencana menaikkan stok di BUMN beras tersebut, menjadi tiga juta ton tahun 2008. Semula, Bulog hanya menargetkan stok dari dalam negeri sebanyak 2,4 juta ton. Di tempat terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, krisis pangan yang tengah melanda dunia tidak hanya menjadi malapetaka. Krisis ini bisa menjadi sumber rahmat, berkah, dan peluang bagi bangsa Indonesia, asal bisa memanfaatkan lahan menganggur untuk meningkatkan produksi pertanian. Saat ini, total lahan telantar mencapai tujuh juta hektare, dengan 1,7 juta hektare sudah berstatus hak guna usaha (HGU). “Di lain pihak, saya juga mengerti kalau harga pangan yang naik membuat semua tidak senang. Tapi saya meminta pengertian masyarakat bahwa ini adalah masalah dunia, dan pemerintah tidak tinggal diam untuk mengatasinya, agar tidak terlalu membebani rakyat," kata Presiden dihadapan masyarakat petani dan penerima kredit program pemerintah di Purworejo, Jawa Tengah, kemarin. Harga Pangan Melonjak Sementara itu, Bloomberg melansir kemarin, harga beras di Bursa Berjangka Chicago (Amerika Serikat) terus melonjak selama empat hari berturut-turut. Bersamaan itu, harga gandum, jagung, dan kedelai juga terkerek. Beras kasar untuk pengiriman Mei 2008 naik sebesar US$ 0,50 (2,2%) menjadi $ 23,05 per 100 pound (US$ 508,16 per ton). Bahkan, harga untuk pengiriman Juli 2008 sempat melonjak 1,6%, menyentuh level US$ 23,38 per 100 pound. Harga beras terus mencetak rekor baru dalam beberapa hari berturut-turut, setelah Turki dan Filipina mengumumkan tender impor beras di tengah kekurangan pasokan. Kemarin dan pada 5 Mei 2008, Filipina berencana membeli beras masing-masing sebanyak 500 ribu ton. Sementara itu, Badan Biji-Bijian Turki menyatakan, mereka bakal membeli 180 ribu ton beras. Namun, Filipina hanya mendapatkan penawaran sebanyak 325.750 ton atau kurang dari 2/3 jumlah yang ditenderkan kemarin. Pada Maret 2008, tender impornya juga hanya mendapatkan sebagian dari kebutuhan, karena harga beras dunia naik. Dibanding tahun lalu, harga beras dunia sudah naik dua kali lipat. Lonjakan harga ini dipicu pembatasan ekspor oleh Vietnam, Tiongkok, dan India. Produsen beras utama dunia itu memilih untuk mengamankan dulu kebutuhan dalam negeri. ***

Posted in Labels: , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.