Pemerintah Belum Bicarakan Opsi Kenaikan Harga BBM

Jakarta (ANTARA News) - Meneg PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta mengatakan bahwa pemerintah belum membicarakan rencana kenaikan harga BBM. Hal itu dikemukakan oleh Paskah seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima PM Timor Leste Xanana Gusmao di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, saat ditanya mengenai kemungkinan pengajuan proposal kenaikan harga BBM kepada Presiden. "Belum, kita belum ada pembicaraan kenaikan. Kita masih menunggu realisasi sekali lagi sampai dengan kwartal kedua," katanya. Menurut Paskah, jika ternyata APBN bagus maka kenaikan harga BBM tidak diperlukan. Menanggapi permintaan sejumlah pihak untuk menaikkan harga BBM antara 10-15 persen, Paskah menegaskan bahwa kemampuan keuangan Indonesia masih cukup baik. "Yah, mereka harus lihat APBN kita, kalau (sekedar) masukan boleh-boleh saja. Tapi kita lihat kapasitas fiskal kita, saya rasa kapasitas fiskal kita masih oke," katanya. Paskah juga membantah jika Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pada bulan Mei akan membahas hal itu. "Kalau soal itu (kenaikan harga BBM), kita lihat dulu fiskal sampai kuartal kedua," katanya lagi. Sebelumnya dia mengimbau agar penghematan energi bisa juga dilakukan daerah dengan mengurangi penggunaan pendingin ruangan (AC) dan lampu, terutama di kantor-kantor pemerintah. Penghematan itu, katanya, menjadi kebijakan yang lebih baik dilakukan daripada menaikkan harga BBM karena akan berdampak langsung pada kenaikan harga produk-produk lain dan mengurangi daya beli masyarakat. Ia juga menegaskan, pemerintah hingga saat ini belum memiliki opsi menaikkan harga BBM bersubsidi, meskipun ada desakan kuat dari berbagai pihak dengan mempertimbangkan harga minyak dunia yang telah mencapai 119 dolar AS per barel dan kekhawatiran penyelundupan.(*)

Posted in Labels: , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.