Harga Timah Tinggi, Laba Bersih TINS Melejit 55 Persen

JAKARTA,SELASA - Meski volume penjualan menurun, namun PT Timah (Persero) Tbk melaporkan laba bersih pada triwulan pertama mencapai Rp 487,3 miliar, 55 persen lebih tinggi dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp 314,3 miliar. Demikian Laporan Keuangan Konsolidasian PT Timah (Persero) Tbk dan Perusahaan Anak yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2008, Selasa (29/4). Volume penjualan logam timah selama triwulan pertama 2008 turun 30 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu dari 14.554 metrik ton, menjadi 10.176 metrik ton. "Lebih tingginya laba bersih tersebut terutama disebabkan lebih tingginya rata-rata harga logam timah pada triwulan pertama 2008 yakni 17.133 dollar AS per metrik ton, atau lebih tinggi 36 persen dibandingkan rata-rata harga logam timah yang diterima pada periode yang sama tahun 2007 sebesar 12.635 dollar AS per metrik ton," sebutnya. Selain itu faktor nilai tukar juga mempengaruhi laba perusahaan, karena nilai tukar rata-rata dollar AS terhadap Rupiah yang diterima oleh PT Timah 2 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp 9.134, menjadi Rp 9.291 per dollar AS. PT Timah juga melaporkan, adanya penurunan produksi logam dari 14.350 metrik ton pada triwulan pertama 2007 menjadi 11.523 metrik ton pada triwulan pertama 2008, atau 20 persen lebih rendah. Demikian juga total produksi bijih timah mengalami penurunan 61 persen, dari 22.329 ton Sn pada triwulan pertama 2007 menjadi 8.730 ton Sn pada triwulan pertama 2008. "Faktor yang mempengaruhi berkurangnya produksi bijih adalah akibat lebih rendahnya produksi bijih dari tambang darat sebesar 69 persen, produk bijih triwulan pertama tahun 2007 sebesar 20.230 ton Sn menurun menjadi sebesar 6.178 ton Sn pada triwulan pertama tahun 2008," jelasnya. Disebutkan, lebih tingginya produksi bijih timah darat pada triwulan pertama 2007, terutama disebabkan oleh berlimpahnya ketersediaan bijih timah dari masyarakat paska penertiban penambangan timah Oktober 2006 dan perseroan diminta pemerintah untuk menampung bijih timah yang berasal dari masyarakat yang tidak tersalurkan pada Smelter Swasta yang ditutup penegak hukum atas alasan melanggar ketentuan yang berlaku. Adapun produksi bijih dari kapal keruk yang dihasilkan selama periode triwulan pertama 2008 mengalami kenaikan sebesar 22 persen dari 2.009 ton Sn pada periode yang sama tahun 2007 menjadi 2.552 ton Sn. Dilaporkan, pendapatan dari penjualan selama triwulan pertama 2008 mencapai Rp1.811,9 miliar atau 3 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp 1.858,9 miliar. Penerimaan penjualan sebesar itu terdiri dari penjualan logam timah Rp 1.619,9 miliar (89 persen ), penjualan batubara Rp 184,8 miliar (10 persen), dan sisanya berasal dari penjualan jasa keteknikan, jasa pengedokan dan jasa eksplorasi masing-masing sebesar Rp 915. juta, Rp 2,7. milyar dan Rp 3,6 miliar. Sementara harga pokok penjualan timah mengalami penurunan sebesar 25 persen dari sebelumnya Rp 1.259,4 miliar pada triwulan pertama tahun 2007 menjadi Rp 945,9 miliar pada periode yang sama tahun 2008. Jumlah aktiva Perseroan meningkat 26 persen pada triwulan pertama 2008 yakni sebesar Rp 5.181,2 miliar dari sebelumnya pada triwulan pertama 2007 sebesar Rp 4.100,8 miliar. Faktor dominan yang mempengaruhi kenaikan ini adalah peningkatan aktiva lancar perseroan sebesar 39 persen.

Posted in Labels: , |

0 comments:

Yahoo! Web Hosting - Build a great web site with our easy-to-use tools Your Ad Here

Online Payment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.